Saturday, May 1, 2021

MAKALAH STRATEGI DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI INDUSTRI DI INDONESIA

 

MAKALAH

STRATEGI DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI INDUSTRI DI INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Industri

Dosen Pengampu

Yunesia Pramesthi, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 12 :

FIRA EKA SAPUTRI                       (12402183194)

FATIMAH RAHAYU LESTARI     (12402183195)

ATIKA LAILATUL FITRI               (12402183197)

AHMAD BAGAS FIRDAUS                       (12402183209)

 

KELAS ES 4-E

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

NOVEMBER 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur semoga selalu terpanjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan limpaham rohmat dan hidayahNya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Strategi dan Perkembangan Organisasi Industri di Indonesia bisa berjalan dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan terbaik bagi umatnya.

Pada kesempatan ini, tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu  pembuatan makalah ini beserta penulisan laporannya, di antaranya:

1.             Bapak Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Tulungagung

2.             Ibu Yunesia Pramesthi, M.Pd selaku Dosen Ekonomi Industri

3.             Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan motivasinya

Dalam menyusun dan merancang laporan ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karenanya, berbagai bentuk kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat.

 

 

 

 

 

 

Tulungagung, 10 November 2020

 

 

Penulis

 

 

 

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang............................................................................................... 1

B.            Rumusan Masalah........................................................................................... 1

C.            Tujuan............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A.           Potensi Sumber Daya Ekonomi Indonesia .................................................... 5

B.            Sumber Daya Alam........................................................................................ 6

C.            Faktor Geografis............................................................................................. 8

D.           Sumber Daya Manusia.................................................................................... 9

E.            Sarana dan Prasarana dan Jasa Pendukung.................................................. 10

F.             Kinerja Industri di Indonesia....................................................................... 11

G.           Permasalahan yang Dihadapi Sektor Industri.............................................. 12

H.           Perkembangan Sektor Industri Manufaktur................................................. 13

BAB III PENUTUP

A.           Kesimpulan.......................................................................................................

B.            Saran.................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang

Strategi perkembangan industri di Indonesia kini telah mencakup beberapa pokok-pokok pemerataan pembangunan Berbasis kewilayahan / regional (Daerah Tingkat I/II), sehingga masing -  masing daerah harus mempunyai industri - industri unggulan yang dikembangkan secara konsisten, yang diwujudkan dalam program jangka panjang, menengah dan pendek. Yang utama adalah Strategi Keunggulan Komparatif yang didukung dengan strategi keunggulan Kompetitif, sehingga dalam arah pengembangannya harus mengadopsi teknologi, agar bisa kompetitif. Kemudian industri yang didukung penuh oleh pemerintah.

Selanjutnya dalam potensi sumber daya alam di Indonesia ini terdiri dari hutan, lautan, batubara, minyak bumi dan lainnya. Dengan adanya Sumber Daya Alam ini di Indonesia agar maju dan bisa berkembang dengan lebih baik lagi.  Indonesia kaya akan berbagai sumber daya alam. Iklim dan kondisi bentuk muka Bumi yang beragam memberikan keragaman sumber daya alam yang ada di Indonesia. Setiap wilayah memiliki kekayaan alamnya sendiri yang belum tentu dimiliki oleh wilayah lain. Secara umum, Indonesia memiliki beberapa potensi sumber daya yang berguna bagi kehidupan.

B.            Rumusan Masalah

a.              Apakah Potensi Sumber Daya Ekonomi Indonesia Itu?

b.             Apakah Sumber Daya Alam?

c.              Apakah Faktor Geografis Itu?

d.             Apakah Sumber Daya Manusia?

e.              Bagaimanakah Sarana dan Prasarana Dan Jasa Pendukung?

f.              Bagaimanakah Kinerja Industri Di Indonesia?

g.             Apa Saja Permasalahan Yang Dihadapisektor Industri?

h.             Bagaimanakah Sektor Industri Manufaktur?

C.           Tujuan Penulisan

a.              Untuk mengetahui Potensi Sumber Daya Ekonomi Indonesia.

b.             Untuk mengetahui Sumber Daya Alam.

c.              Untuk mengetahui Faktor Geografis Itu.

d.             Untuk mengetahui Sumber Daya Manusia.

e.              Untuk mengetahui Sarana dan Prasarana Dan Jasa Pendukung.

f.              Untuk mengetahui Kinerja Industri Di Indonesia.

g.             Untuk mengetahui Permasalahan Yang Dihadapi sektor Industri.

h.             Untuk mengetahui Sektor Industri Manufaktur.

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

A.          Potensi Sumber Daya Manusia

Fakta bahwa potensi manusia Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar   240 juta jiwa tak dapat dipungkiri merupakan aset yang tak ternilai. Untuk menjadikan Indonesia kaya tak hanya bergantung dengan Sumber Daya Alam (SDA), melainkan juga diarahkan untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Pengertian Sumber daya manusia (SDM) adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, untuk memperkuat basis SDM tersbut salah satu jalan yang bisa ditempuh melalui pendidikan. Pemerataan kesempatan untuk menempuh dan memperoleh pendidikan yang berkualitas bagi semua anak bangsa harus menjadi prioritas. Tak ada lagi cerita miris tentang anak yang tak sekolah hanya karena tak memiliki biaya. Amanat konstitusi tertinggi negeri ini handaknya menjadi komitmen tertinggi bagi semua pemangku kepentingan yang terkait dengan pendidikan.

Hal senada diungkapkan Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina, bahwa Indonesia memiliki kekayaan manusia luar biasa. Dalam kurun waktu 2020-2030 Indonesia akan mengalami perbaikan kondisi demografis luar biasa. Jumlah anak muda produktif. Potensi tersebut menjadi peluang bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar. Ini menjadi tantangan dunia pendidikan Indonesia ke depan. Sedangkan menurut data dari World Economic Forum, kemampuan Indonesia dalam melakukan innovasi di atas Jerman. Produktifitas di atas Perancis, kemampuan melihat peluang di atas Norwegia. Namun, manifestasi korupsi menggejala di semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Artinya, Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh maju, namun disaat yang bersamaan energinya habis dipangkas untuk melawan korupsi. Maka, PR terbesar bangsa ini saat ini adalah bagaimana penegakan hukum bisa berjalan tanpa pandang bulu. Sehingga korupsi bisa terhapus dari negeri ini. Karena pentingnya SDM, dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan hanya sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan dan dikembangkan.

B.                 Sumber Daya Alam

Sumber daya alam di alokasikan sumber daya alam seperti air lahan ikan dan hutan secara eksplisit ilmu ini mencari jawaban seberapa besar sumber daya yang harus diekstraksi sehingga menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya untuk masyarakat. Dalam pengertian umum sumber daya didefinisikan sebagai sesuatu yang dipandang yang memiliki nilai ekonomi. Dapat juga dikatakan bahwa sumber daya adalah komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa bermanfaat bagi kebutuhan manusia. sumber daya di identikkan dengan input produksi. Jadi, sumber daya alam sebagai segala sumber daya hayati dan non hayati yang dimanfaatkan umat manusia sebagai sumber pangan bahan baku dan energi. Dengan kata lain sumber daya alam adalah faktor produksi dari alam yang digunakan untuk menyediakan barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi.

Pandangan Terhadap Sumber Daya Alam

Dalam memahami sumber daya alam, ada dua pandangan yang umumnya digunakan.[1] Pertama adalah pandangan konservatif atau sering disebut juga sebagai pandangan pesimis atau perspektif Malthusian. Dalam pandangan ini risiko akan terkuras nya sumber daya alam menjadi perhatian utama. dengan demikian dalam pandangan ini sumber daya alam harus dimanfaatkan secara hati-hati karena adanya faktor ketidakpastian terhadap Apa yang akan terjadi terhadap sumber daya alam untuk generasi mendatang. Dalam perspektif Malthus, sumber daya alam yang terbatas tidak akan mampu mendukung pertumbuhan penduduk yang cenderung tumbuh secara eksponensial. Produksi dari sumber daya alam akan mengalami apa yang disebut sebagai Diminishing Return di mana output perkapita akan mengalami kecenderungan yang menurun sepanjang waktu.

Lebih jauh lagi perspektif Malthus melihat bahwa proses Diminishing Return ini terjadi standar hidup juga akan menurun sampai ke tingkat subsistem yang pada gilirannya akan mempengaruhi reproduksi manusia. Kombinasi kedua kekuatan ini dalam jangka panjang akan menyebabkan ekonomi berada dalam kondisi keseimbangan.

Pandangan yang kedua adalah pandangan eksploitatif atau sering juga disebut sebagai perspektif ricardian.

Dalam pandangan ini dikemukakan antara lain :

1.             Sumber daya alam dianggap sebagai "mesin pertumbuhan" yang mentransformasikan sumber daya ke dalam man made capital yang pada gilirannya akan menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi di masa mendatang.

2.             Keterbatasan supply dari sumber daya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dapat disubstitusikan dengan cara intensifikasi atau dengan cara ekstensifikasi

3.             jika sumber daya menjadi langka hal ini akan tercermin dalam dua indikator ekonomi yakni meningkatnya baik harga output maupun biaya ekstraksi persatuan output.

Kemudian kelangkaan juga akan memberikan insentif untuk mengembangkan inovasi inovasi seperti pencairan deposito baru peningkatan efisiensi produksi dan peningkatan teknologi daur ulang sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap pengurasan sumber daya alam. Secara umum sumber daya alam dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok. pertama adalah kelompok yang disebut sebagai kelompok stok. Sumberdaya ini dianggap memiliki cadangan yang terbatas sehingga eksploitasi terhadap sumber daya tersebut akan menghabiskan cadangan sumber daya. Apa yang kita manfaatkan secara sekarang mungkin tidak lagi tersedia di masa mendatang. dengan demikian sumber daya stock dapat dikatakan tidak dapat diperbarui atau terhabiskan termasuk ke dalam kelompok ini antara lain Sumber daya mineral, logam, minyak, dan gas bumi.

Kelompok kedua adalah sumber daya alam yang kita sebut flows (alur). Pada jenis sumber daya ini jumlah kuantitas fisik dari sumber daya berubah sepanjang waktu. Dengan kata lain sumber daya jenis ini dapat diperbarui. Dalam kelompok sumber daya ini untuk regenerasinya ada yang tergantung pada proses biologi dan ada yang tidak. Peranan dari sumber daya alam dalam perkembangan ekonomi cenderung turun bila perekonomian semakin terus berkembang. Peranan sumber daya alam memang semakin kecil tetapi secara Absolut semakin banyak jumlah dan macam sumber daya alam yang diolah sehingga berubah dari sumber daya alam potensial menjadi sumber daya yang riil sifatnya.

Di dalam peranan sumber daya alam sekarang ini adalah lain karena hal ini melalui perdagangan atau membawa barang substitusi akan dapat memperoleh bahan yang tidak dimilikinya misalnya bahan serat biar di Jepang karena kurangnya Sutera.

Kemudian Adapun macam-macam sumber daya alam itu seperti :

1.             Sumber daya alam yang tidak dapat habis

2.             sumber daya alam yang dapat diganti atau diperbaiki dan dipelihara

3.             Sumber daya alam yang dapat diperbaiki

 

C.           Faktor Geografi

Menurut ellen C. Semple Pengikut ratzel yang memperlemah paham fisis determinis atau geografi determinis menjadi pengawasan geografi geografi control menurut paham ini faktor geografi terutama faktor fisis tidak lagi ditetapkan sebagai faktor yang menentukan kehidupan manusia melainkan dipandang sebagai faktor yang mengawasi atau mempengaruhi kehidupan manusia.[2]

D.           Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sebagai penggerak roda organisasi atau perusahaan, jika Sumber Daya Alam tidak dikelola dengan baik dan benar untuk dapat bekerja sama dan bersinergi sesamanya, maka tidak mungkin organisasi atau perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.  Akan tetapi yang harus dipahami dan dimengerti bahwa manusia bukan seperti mesin yang bekerja tanpa perasaan dan dianggap semata-mata sebagai energi sumber bisnis, namun manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki rasa, cipta dan karsa yang sempurna sebagai makhluk ciptaan tuhan. Sumber daya manusia adalah aset perusahaan atau organisasi yang krusial karena penggerak roda organisasi perusahaan. Dengan demikian, maka perusahaan atau organisasi dituntut untuk memaksimalkan peran dan tugas SDM yakni parapekerjanya agar diperoleh peningkatan kinerja dan produksi perusahaan (kadarisman, 2012).[3]

Perencanaan sumber daya manusia adalah proses dalam menganalisis dan mengidentifikasi tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia, organisasi atau perusahaan dengan perencanaan yang baik, akan melahirkan kualitas yang baik yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saingorganisasi dalam kompetensi nasioanal maupun global. Arti penting dalam perencanaan sumber daya manusia adalah proses identifikasi sertayang dilakukan organisasi akan kebutuhan sumber daya manusia, sehingga organisasi dapat menentukan langkah yang harus diambil dalam mencapai tujuannya (Noer dkk,2017).[4] Adapun alat yang digunakan dalam membantu organisasi untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan SDM disebut dengan strategi SDM. Sumber daya manusia harus direncanakan dan digunakan sedemikian rupa, sehingga daripadanya diperoleh manfaat yang semaksimal mungkin.

E.            Sarana dan Prasarana dan Jasa Pendukung

Pembangunan sarana dan prasarana memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta kesatuan dan persatuan bangsa terutama sebagai modal dasar dalam memfasilitasi interaksi dan komunikasi diantara kelompok masyarakat serta mengikat dan menghubungkan antar wilayah. Pembangunan sarana dan prasarana, yang menjadi kesatuan dari pembangunan nasional, diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan perekonomian nasional dan pendukung daya saing nasional secara global. Dukungan sarana dan prasarana terhadap pertumbuhan ekonomi nasional terutama diwujudkan dalam peran jaringan transportasi, komunikasi dan informatika yang memungkinkan orang, barang dan jasa bergerak dari satu tempat ketempat lain dan pertukararang informasi secara cepat. Selain itu, dukungan sarana dan prasarana juga diwujudkan dalam peran sumber daya air, listrik, serta perumahan dan pemukiman yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat. Hal itu juga menjadi masukan penting dalam proses produksi dari sektor-sektor ekonomi seperti perdagangan, industri, dan pertanian.

Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan ) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen. Jasa pokok disertai barang-barang dan jasa tambahan (perlengkapan) dan atau baarang-barang pendukung. Contohnya penumpang pesawat yang membeli jasa angkutan (transportasi) selama menempuh perjalanan ada beberapa produk fisik yang terlibat seperti makanan, Koran dalan lain-lain.[5]

F.            Kinerja Industri di Indonesia

Bila   menilai   kinerja   suatu   bisnis,   harus   diperhitungkan   konsekunsi keuangan   dan   ekonomi   dari   keputusan   manajemen   yang   mempengaruhi investasi,  operasional,  dan  pembiyaan.  Penciptaan  nilai  bagi  para pemegang saham  mensyaratkan  hasil  yang  positif  dari  bidang

-          bidang  tersebut,  yang  akan menghasilkan pola aliran kas (cash flow

) yang menguntungkan. Beberapa rasio tertentu hanya bermanfaat jika dihubungkan dengan sudut pandang  yang  dipilih  dan  tujuan  analisis.  Jika  terdapat  kesesuaian,  maka  rasio bisa  menjadi  standar  untuk  melakukan  perbandingan.  Selain  itu,  rasio  bukan merupakan sebuah kriteria yang mutlak. Analisis dengan rasio akan memberikan hasil  yang  terbaik jika  digunakan  dalam  suatu kombinasi  untuk  menunjuk  suatu  perubahan kondisi keuangan atau kinerja operasional selama periode tertentu, lebih  lanjut  dapat  memberikan  suatu  gambaran  tren  dan  pola  perubahan,  yang pada  akhirnya  bisa  memberikan  indikasi  adanya  risiko  dan  peluang  bisnis. Format rasio kunci yang saling berhubungan dengan ketiga area keputusan utama, penggerak   sebagai   indikasi   sumber   dana   yang   dapat   digunakan manajemen  dalam  mengelola  perusahaan.  Gambaran  ini  dipandang  sebagai sebuah  format  rasio  keuangan  model  bisnis  sederhana. 

Hal  tersebut  berguna untuk  menemukan  pengaruh  perubahan  sebagian  atau  keseluruhan  penggerak  yang dapat mempengaruhi keputusan manajemen. Produktivitas  merupakan  hasil  yang  dicapai  per  tenaga  kerja  atau  unit faktor  produksi dalam  jangka  waktu  tertentu.  Pada  umumnya,  pada  tingkat produktivitas   dipengaruhi   oleh   perkembangan   teknologi,   alat   produksi,   dan keahlian   (skill)   yang   dimiliki   oleh   tenaga   kerja.   Produktivitas   tenaga   kerja merupakan perbandingan antara nilai output dengan tenaga kerja.

Efisiensi adalah perbandingan seberapa besar dapat diambil manfaat dari suatu variabel untuk mendapatkan output sebanyak - banyaknya. Untuk mengukur suatu efisiensi, kita dapat menggunakan perbandingan nilai tambah dan nilai input.[6]

 

G.           Permasalahan yang Dihadapi Sektor Industri

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengidentifikasi, terdapat tujuh isu utama yang harus dihadapi di sektor industri tanah air pada tahun ini. Pertama, sektor industri akan dihadapkan dengan masalah kekurangan bahan baku, antara lain kondensat, gas, naphta, atau biji besi. Selain itu, industri juga akan mengalami kesulitan mencari bahan penolong seperti katalis, scrap, kertas bekas, dan nitrogen. Masalah kedua, sektor industri akan kekurangan infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, dan kawasan industri. Solusinya adalah pembangunan infrastruktur dan kawasan industri.

Ketiga, industri nasional akan kekurangan utility seperti listrik, air, gas, dan pengolahan limbah. Guna mengatasi masalah ini, Agus mengatakan, pemerintah akan melakukan pengembangan kawasan industri terintegrasi yang dilengkapi instalasi pengolah limbah. Keempat, sektor industri akan kekurangan tenaga ahli. Maka, akan dilakukan peningkatan pendidikan dan pelatihan tenaga ahli dan tenaga kerja industri melalui program link and match. Kelima, sektor industri akan menghadapi tekanan produk impor. Keenam, industri akan dihadapi limbah industri atau slag sebagai limbah B3, spesifikasi yang terlalu ketat untuk kertas bekas dan bahan bekas akan menyulitkan industri. Maka, Kemenperin akan berkoordinasi dengan Kementerian KLHK menetapkan slag dapat dipergunakan sebagai bahan pengeras jalan. Terakhir, permasalahan Industri Kecil dan Menengah (IKM). Agus bilang, Kemenperin akan membantu IKM mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR), mendirikan material center sebagai pemasok bahan baku, merestrukturisasi mesin atau peralatan IKM, membuat program e-smart IKM, serta bimbingan dan fasilitas ekspor.

 

 

H.    Perkembangan Sektor Industri Manufaktur

Industri manufaktur dunia mengalami perlambatan pertumbuhan pada tahun 2012. Hasil riset yang dilkaukan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), industri manufaktur global pada kuartal ke III tahun 2012 hanya tumbuh ssebesar 0,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Industri manufaktur dunia tengah mengalami tantangan berat akibat resesi yang terjadi di negara eropa dan melamahnya pertumbuhan ekonomi di Amerika Utara, Asia Timur dan melambatnya laju pertumbuhan ekonomi dibeberapa negaraberkembang. Resesi global akan menjadi kendala berkembangnya dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia ini akan menjadi masalah yang serius karena akan terasa pengaruhnya terhadap industri manufaktur Indonesia berorientasi ekspor.[7]

 Di Indonesia, industri manufaktur merupakan alah satu sektor andalan yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir pertumbuhan industri manufaktur indonesia berada pada kisaran 2,2-6,1%. Beberapa pihak mengkhawatirkan penurunan kontribusi industri manufaktur dalam pembentukan PDB Indonesia dalam satu dekade terakhir ini, bahkan menyebutkan bahwa era deindustrialisasi telah menerpa Indonesia. Optimisme dalam membangun industri di Indonesia tidak boleh berhenti, teknologi dalam pembangunan sektor industri manufaktur memiliki peranan penting dan sudah selayaknya mendapat perhatian serius. Rendahnya daya saing industri manufaktur dan munculnya dugaan bahwa inefisiensilah yang membuat industri manufaktur Indonesia tidak menunjukkan kinerja yang optimal.

Berdasarkan hasil kajian empiris terbukti bahwa kontribusi teknologi pada pertumbuhan sektor industri di Indonesia selama ini belum begitu berperan secara signifikan dan relatif jauh tertinggal dari negara-negara lainnya di kawasan Asia Pasifik. Permasalahan penting yang berkaitan dengan sektor industri manufaktur di Indonesia antara lain masalah kemungkinan terjadinya ketimpangan (disparitas) tingkat efisiensi dan produktivitas dari tiap-tiap subsektor dari industri manufaktur di Indonesian.

Permasalahan tersebut bisa terjadi akibat adanya ketimpangan pada struktur pasarnya yaitu adanya penguasaaan pangsa pasar yang begitu besar dan dominan untuk beberapa jenis usaha tertentu pada tiap-tiap subsektor yang ada dalam sektor industri manufaktur. Pentingnya menerapkan suatu kebijakan dilandasi oleh pertimbangan teoritis bahwa kebijakan pembangunan sektor industri manufaktur harus dalam kerangka kebijakan yang mampu menempatkan prioritas pengembangan industri manufaktur secara terfokus pada jenis-jenis industri manufaktur yang produktivitasnya tinggi dan memiliki daya saing yang besar sehingga tidak terjebak pada kebijakan industri yang berbasis luas namun tidak memiliki keunggulan yang dapat dipersaingkan dengan produk manufaktur lainnya.


 

BAB III

PENUTUP

A.           Kesimpulan

1.      Potensi Sumber Daya Manusia

Fakta bahwa potensi manusia Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar   240 juta jiwa tak dapat dipungkiri merupakan aset yang tak ternilai. Untuk menjadikan Indonesia kaya tak hanya bergantung dengan Sumber Daya Alam (SDA).

2.       Sumber Daya Alam

Sumber daya alam di alokasikan sumber daya alam seperti air lahan ikan dan hutan secara eksplisit ilmu ini mencari jawaban seberapa besar sumber daya yang harus diekstraksi sehingga menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya untuk masyarakat.

3.      Sarana dan Prasarana dan Jasa Pendukung

Pembangunan sarana dan prasarana memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta kesatuan dan persatuan bangsa terutama sebagai modal dasar dalam memfasilitasi interaksi dan komunikasi diantara kelompok masyarakat serta mengikat dan menghubungkan antar wilayah.

4.       Permasalahan yang Dihadapi Sektor Industri

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengidentifikasi, terdapat tujuh isu utama yang harus dihadapi di sektor industri tanah air pada tahun ini. Pertama, sektor industri akan dihadapkan dengan masalah kekurangan bahan baku, antara lain kondensat, gas, naphta, atau biji besi

 

B. Saran

Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Sebagai mahasiswa kita harus mengembangkan ilmu yang kita peroleh dan mencari kebenaranilmu itu dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Apabila dalam penulisan makalah tersebut kurang berkenan kami mohon maaf. Kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya.


B.             

D


[1] Akhmad Fauzi, Ph.D. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2004, Hlm. 4-5

[2] Yulia Siska, Geografi sejarah indonesia, Yogyakarta, Garudhawacaka, 2017, hlm. 53

[3] Dr. Nuning Nurna Dewi, Kiat merangsang kinerja dosen PTS, Surabaya, Scopindo media Pustaka, 2019, hlm. 29

[4]Elbadiansyah, Manajemen sumber daya manusia, Malang, CV IRDH, 2017, hlm. 56

[5] Dr. Didin Fatihudin, S.E., M.Si dan Dr. M. Anang Firmansyah, S.E., M.M. PEMASARAN JASA (Strategi Mengukur Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan), Yogyakarta, CV Budi Utama, 2019, Hlm. 10-11

[6] Ahmad Kamil. "Industri Kreatif Indonesia: Pendekatan Analisis Kinerja Industri." Media Trend 10.2 : hlm. 207-225.

[7] Etty puji lestari dan isnina WSU, Analisis Kinerja Industri Manufaktur Di Indonesia”, JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen), Vol. 17, No. 1, 2017,  Hal. 183-184

No comments:

Post a Comment

Pengarahan

  BAB I PENDAHULUAN   A.    Latar Belakang Pengarahan adalah salah satu hal yang terpenting dalam pelaksanaan manajemen. Karena meru...